Selasa, 13 Januari 2009


HATI

Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah kerangka iga. Beratnya 1500 g (3 lbs) dan pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatika dan darah yang tidak teroksigenasi tetapi kaya akan nutrien dari vena portal hepatica. Hati terbagi menjadi lobus kanan dan kiri.

1.Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya dan memliki tiga bagian utama: lobus kanan atas, lobus kaudatus, dan lobus kuadratus.
2.Ligamen falsiform memisahkan lobus kanan dari lobus kiri. Di antara kedua lobus terdapat porta hepatis, jalur masuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan duktus.
3.Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan beranastomosis untuk membentuk jaringan tiga dimensi. Ruang-ruang darah sinusoid terletak di antara lempeng-lempeng sel. Saluran portal, masing-masing berisis sebuah cabang vena portal, arteri hepatika, dan duktus empedu, membentuk sebuah lobulus portal.
Fungsi utama hati :
1.Sekresi. Hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorpsi lemak.
2.Metabolisme. Hati memetabolis protein, lemak, dan karbohidrat tercerna.
a.Hati berperan penting dalam mempertahankan hoemeostatik gula darah. Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa jika diperlukan tubuh.
b.Hati mengurai protein dari sel-seltubuh dan sel darah merah yang rusak. Organ ini membentuk urea dari asam amino berlebih dan sisa nitrogen.
c.Hati menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein dan terlibat dalam penyimpanan dan pemakaian lemak.
d.Hati menyintesis protein plasma dan faktor-faktor pembekuan darah. Organ ini juga menyintesis bilirubin dari produk penguraian hemoglobin dan mensekresinya ke dalam empedu. 
3.Penyimpanan. Hati menyimpan mineral serta vitamin larut lemak.
4.Detoksifikasi. Hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat. Hati memfagosit eritrosit dan zat asing yang terdisintegrasi dalam darah.
5.Produksi Panas. Berbagai aktivitas kimia dalam hati menjadikan hati sebagai sumber utama panas tubuh, terutama saat tidur.
6.Penyimpanan darah. Hati merupakan reservoar untuk sekitar 30% curah jantung dan bersama dengan limpa, mengatur volume darah yang diperlukan tubuh.

Fungsi dari sel-sel hati dibagi menjadi :
1.Fungsi sel epitel 
a.Sebagai pusat metabolisme diantaranya : metabolisme hidrat arang, protein, lemak, empedu.
b.Sebagai alat penyimpanan vitamin dan bahan makanan hasil metabolisme.
c.Sebagai alat ekskresi untuk keperluan badan kita, diantaranya : mengeluarakan glukosa, protein, faktor koagunasi, enzim, empedu.
d.Proses detoksifikasi.
2.Fungsi sel kupfer sebagai sel endotel yang mempunyai fungsi sebagai sistem retikulo endotelia
a.Menguraikan Hb menjadi bilirubin. 
b.Membentuk A-globulin dan inune bodiest.
c.Sebagai alat fagositosis terhadap bakteri dan element korpuskulen atau mikromolukuler.
  Hati sebagai pusat metabolisme
1.metabolisme bilirubin
bilirubin merupakan produk terakhir dari hem, berasal dari Hb dan mioglobin yang mengalami metabolisme di hati yang akan di sekresikan dalam empedu menuju usus. Sbagian bilirubin diabsorpsi oleh mukosa usus halus bagian bawah dan usus besar untuk mengalami sirkulasi enterohepatik dan di sekresikan ke ginjal sebagian kembali diekresikan ke usus.
*sumber bilirubin
±6 gr Hb dihancurkan per hari dan terbentuk bilirubin sebanyak 30mlgr. Bilirubin diproduksi di sistem sel retikulo endotelial/RES terutama dalam hati dan limfa.
±80-85% bilirubin berasal dari Hb eritrosit matang. Katabolisme Hb diawali dari terpisahnya globin dari hem mikrsomal. Enzim ini membutuhkan O2 dan NADH. Oleh bilirubin reduktase biliverdin diubah menjadi bilirubin. Sekitar 15-20% bilirubin dibentuk dari sumber-sumber lain seperti sel-sel eritroid matang dalam sumsum tulang(disebut erotropoesis nonefektif) dan komponen eritrosit dihati termasuk hem dan hemoprotein(antara lain sitokrom, mioglobin, dan enzim yang mengandung hem).

*transportasi bilirubin
Setelah bilirubin terbentuk dan memasuki plasma kemudian terikat erat oleh albumen. Kapasitas pengikatnya sebanyak 2 mol bilirubin per mol albumen. Dalam jumlah kecil ikatan ini terfiltrasi oleh ginjal, filtrasi akan bertambah bila ada zat-zat lain(asam lemak, antibiotik, anion organik) yang berkompetensi dengan bilirubin untuk mengikat albumen sehingga terjadi difusi nonionik bilirubin dalam hati dan jaringan lain. Bilirubin terkonjugasi juga terikat oleh albumen tetapi kurang kuat dibandingkan dengan bilirubin tidak terkonjugasi. Jadi kenyataannya bilirubin terkonjugasi dapat difiltrasi glomerolus ginjal. Bilirubin ditemukan dalam cairan tubuh (liquor serebrospinal, efusi sendi, kista) sesuai dengan kandungan albumin pada cairan tersebut, bilirubin tidak ditemukan pada air mata, saliva, dan sekresi pankreas. 
*metabolisme bilirubin
Empedu
1. Anatomi
e. Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati memasuki kanalikuli empedu yang kemudian menjadi duktus hepatika kanan dan kiri.
b. Duktus hepatika menyatu untuk membentuk duktus hepatik komunis yang kemudian menyatu dengan duktus sistikus darri kandung empedu dan keluar dari hati sebagai duktus empedu komunis.
c. Duktus empedu komunis, bersama dengan duktus penkreas bermuara di duodenum atau dialihkan untuk penyimpanan di kandung empedu.

2. Komposisi
Empedu adalah larutan berwarna kuning kehijauan terdiri dari 97% air, pigmen empedu, dan garam-garam empedu.
d.Pigmen empedu terdiri dari biliverdin (hijau) dan bilirubin (kuning). Pigmen ini merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah terdisintegrasi. Pigmen utamanya adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada urine dan feses.
e.Garam-garam empedu terbentuk dari asam empedu yang berikatan dengan kolesterol dan asam amino.
1.Fungsi garam empedu
a.Emulsifikasi lemak. Garam empedu mengemulsi globulus lemak besar dalam usus halus yang kemudian menghasilkan golbulus lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim.
b.Absorpsi lemak. Garam empedu membantu absorpsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel.
c.Pengeluaran kolesterol dari tubuh. Garam empedu berikatan dengan kolesterol dan letisin untuk membentuk agregasi kecil disebut micelle yang akan dibuang melalui feses.
2.Kendali pada sekresi dan aliran empedu. Sekresi empedu diatur oleh faktor saraf (impuls parasimpatis) dan hormon (sekretin dari CCK) yang sama dengan yang mengatur sekresi cairan pankreas. Saat asam lemak dan asam aminomencapai usus halus, CCK dilepas untuk mengkontraksi otot kandung empedu dan merelaksasi sfingter Oddi. Cairan empedu kemudian didorong ke dalam duodenum.

Kandung empedu
1.Anatomi. Kandung empedu adalah kantong muskular hijau menyerupai pir dengan panjang 10 cm. Organ ini terletak di lekukan di bawah lobus kanan hati. Kapasitas total kandung empedu kurang lebih 30 ml sampai 60 ml.
2.Fungsi
a.Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang secara terus-menerus disekresi oleh sel-sel hati, sampai diperlukan dalam duodenum. 
b.Kandung empedu mengkonsentrasi cairannya dengan cara mereabsorpsi air dan elektrolit. Dengan demikian, kandung ini mampu menampung hasil 12 jam sekresi empedu hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar